Memasang Multi regulator yang aman.
Sering kita jumpai,kalau kita
sedang berada dirumah user,kita lupa membawa/kehabisan stok STR.maka
dengan terpaksa kita memasang multi regulator.
Beberapa fungsi dari
multi regulator,bisa kita gunakan sebagai "TESTER",atau penguji dari
output/beban dari sebuah power supply yang bermasalah,karena tidak
tertutup kemungkinan,bahwa kerusakan sebuah PSU,dikarenakan beban yang
short.Kita bisa memastikannya sebelum kita mereparasi power tersebut.
Pada
kondisi tertentu,misalnya kita tidak mempunyai part pengganti atau
tidak menemukan spareperts yang bagus,(hanya untuk type tertentu) Multi
regulator bisa kita gunakan(EMERGENCY!!! ONLY).
Tetapi untuk
memasang Multi regulator ini secara permanent,harus dipasang dengan cara
yang aman,karena kalau tidak akan menimbulkan efeck tertentu yang tidak
baik.
Pemasangan yang sesuai setidaknya akan,mereduksi tegangan
standby yang terlalu tinggi tetapi rendah bila sedang running,dan
memberi pegamanan apabila terjadi masalah atau korsletting atau
trouble.Berikut contoh modifikasi Multi regulator pada sebuah
powersupply menggunakan STRF6654.
Sebelum pemasangan lepaskan
koneksi R220k yang terhubung pada Colector FET,kemudian beri kabel dan
hubungkan pada B+ supply(+300vdc),hal ini bisa sedikit mencegah variable
output.
Power supply with Power standby
Pada session 1 telah kita
jelaskan sedikit tentang cara kerja SMPS.Kali ini kita akan membahas
SMPS yang dilengkapi dengan system Standby.
Seperti penjelasan terdahulu,disini kita akan menjelaskan secara teori
dasar saja,karena akan banyak varian / model yang beredar,namun pada
prinsip kerjanya tidak jauh berbeda.
Pada system SMPS ini,Standby
atau yang biasa diartikan sebagai OFFLINE SMPS,lebih berfungsi sebagai
supply untuk MICOM saja,karena pada saat unit secara keseluruhan dalam
keadaan off (standby),kecuali power standby saja yang bekerja,maka daya
yang tidak dibutuhkan akan menjadi off.
Berikut cara kerja sebuah SMPS yang menggunakan system Standby:
1.Pada saat posisi standby,semua daya di-offkan,kecuali bagian stanby SMPSnya.
2.Saat Micom memberi signal (dalam bentuk tegangan tertentu) ke SMPS
untuk ON,maka akan terjadi system kerja kurang lebih sebagai berikut:
2.1.Switch on(biasanya melalui sirkuit optocoupler),akan memberikan
tegangan kerja ke driver PFC (Power Factor Correction) untuk
bekerja,apabila:
2.1.1.PFCnya normal maka akan dilanjutkan ke proses selanjutnya.
2.1.2.Tetapi apabila PFCnya bermasalah,maka akan memberikan
signal melalui sirkuit AC detector untuk memberi signal ke MICOM bahwa
ada permasalahan dibagian SMPSnya,dan MICOM akan menghentikan /mengulang
start lagi (di unit tertentu akan memberikan signal error melalui
interface LED indikator).Ac detector kadang juga dihubungkan dengan
standby power itu sendiri.
2.2.proses selanjutnya main SMPS akan
bekerja sepenuhnya setelah sirkuit PFC bekerja normal,namun jika terjadi
kegagalan dikarenakan sirkuit main SMPSnya abnormal,sehingga
menyebabkan tegangan output tidak keluar/abnormal,maka dari mainboard
akan memberikan signal melalui sirkuit proteksi untuk menghentikan semua
proses di SMPS.
Begitu juga apabila terjadi error/kesalahan
tegangan yang terjadi di semua board yang disupply oleh SMPS,maka secara
otomatis system protect juga akan bekerja.
Untuk jenis SMPS
tertentu dilengkapi system control yang terprogram(sebagai contoh SMPS
tv plasma), tetapi system kerjanya hampir sama,namun agak lebih rumit.
Untuk itu sudah disebutkan dari awal,sebelum melakukan diagnosa,perlu
sekali untuk mempelajari dulu system kerja dari unit yang akan
dikerjakan.
Sedikit info dari kami semoga bisa memberikan sedikit
pengetahuan akan system kerja dari sebuah SMPS secara sederhana,sehingga
bisa lebih membantu dalam menganalisa kerusakan yang terjadi.