Layar LCD terdiri dari ratusan ribu elemen LCD (pixel = picture elemen).
Makin tinggi resolusi layar LCD makin besar jumlah banyaknya pixel.
Dalam bekerja menampilkan gambar, setiap pixel ini akan “menyala” secara
bergantian dengan kecepatan yang sangat tinggi. Untuk penyalaan maka
dibuat sambungan secara horisontal yang dinamakan “column drive”
atau “X-drive” yang umumnya disambung menggunakan elektrode-elektrode
yang dipasang pada bagian atas layar. Sedangkan sambungan secara
vertikal yang dinamakan “row-drive” atau “Y-drive” dipasang pada
bagian samping layar. Sambungan elektrode-elektrode ini biasanya berupa flat wire yang dapat dihubungkan ke konektor yang terdapat pada T-con board.
Gambar diatas menunjukkan sebuah contoh dari sebuah T-con board. Kabel
LVDS disambungkan ke konektor yang ada dibagian bawah. Sedang kabel
flatwire dari layar LCD disambungkan pada 2 buah konektor yang terdapat
pada bagian atas.
Sistim pengaturan penyalaan setiap pixel menggunakan sistim yang
dinamakan Active-Matrix dan dilakukan menggunakan sebuah modul yang
dinamakan Timing-control ( T-con) yang umumnya bekerja dengan tegangan suply 12v, dan berfungsi untuk :
- Mengatur penyalaan setiap pixel secara bergantian
- Mengatur tingkat ke-“cerahan’’ nyala setiap pixel sesuai dengan gambar yang ditampilkan
RSDS
Dengan makin tingginya resolusi dari layar LCD, maka tentu saja membutuhkan makin banyak sambungan-sambungan elektrode X-Y drive. Untuk mengurangi banyaknya sambungan kabel dengan T-con board maka digunakan sirkit yang dinamakan RSDS (Reduced Swing Differetial Signaling).
Sirkit RSDS ini menggunakan beberapa IC Drive dan dipasang pada kabel flat-wire yang digunakan untuk menghubungkan T-con dengan layar LCD, dan umumnya bekerja pada tegangan suply sekitar 3v.
- Contoh sebuah blok diagram jalur sinyal dan tegangan pada sebuah T-con
Tentang T-con
- T-con LG - contoh tegangan2 pada sebuah T-con LG.